Wednesday, 25 March 2015

Musim Luruh Pangeran Datang

bila aku terjaga pada musim luruh ini
begitu banyak bunga bertaburan menjadi permaidani tanah di luar jendela
warna-warna magenta dari keloparnya bunga mawar
cukup menarik aku masuk ke dalam khayal
daun kering yang kecoklatan menyulam selimut pada semut yang berjalan
haruman kopi liberika beri aku kesegaran
kopi yang sama tapi kehangatan yang baru
kali ini datang matahari pagi bersama angin
memberi salam kemesraan
yang aku sambut dengan perasaan yang tidak dapat aku gambarkan pada lukisan
cuma dengan satu nafas kelegaan
perasaanku dunia memberiku senyuman
pada ku pengembara kehidupan
ku harapkan detik ini lebih panjang
kerana belum aku tahu kalau esok pasti datang
hanya senyuman yang mampu ku berikan
pada alam yang sudah mulai berkawan
apakah mungkin alam juga sedang berpesta meraihkan ku?
pantas saja musim ini ku rasakan begitu nyaman
dan lain dari musim sebelumnya
Tuhan mendengar setiap baris kata yang keluar hari hati
pangeranku sudah datang
menghulur tangan menjemput aku
menjadi permaisuri hidupnya
dalam pelayaran yang pasti melelahkan
tapi saling bergantungan





No comments:

Post a Comment

Lapisan Rindu

  Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...