Diam dan renung
Mengapa diam dan cuma merenung
Kelopak bunga titisan air hujan
Nafas yang terhembus cuma keluhan
Lelahnya menghitung butir butir dosa setiap langkah perjalanan
Bayang di balik matahari senja
Merah jingga memenuhi ruang awan
Fikiran menyusur dalam bayang bayang
Mencari jiwa hilang dalam kenangan
Diam terkunci tanpa bicara
Tutur hanya dalam bahasa airmata
Renungan kenangan menyentap setiap rongga panca indera
Pergilah kenangan...
Jangan diseksa raga yang derita
Yang cuma diam mata berkaca
Waktu berlalu menelan semua kata kata pujangga
Tinggal sisa wajah di calit warna dunia
Memakan usia yang tinggal sepertiga saja
Khayal dalam nyata
Menunggu waktu kembali pada yang Esa
No comments:
Post a Comment