Berdusta kerana dahaganya
Cuma setitis air mengalir d kerongkong
Sedang laut samudera di hamparkan
Dia manusia cantik pendusta
Makan jangan cuma rasa
Nikmatinya bagai raja disuapi dayangnya
Sedang pendusta hanya lirikkan mata kecil di balik jendela
Si pendusta melangkah seakan siput yang mengengsot
Sdh terjelupuk juga sedia lagi bangkit
Tubuhnya longlai tapi seraut wajah terlihat kuat
Dipungut cebisan cebisan kekuatan memikul amanat
Memang kau pendusta berat
Dibalik kerundung manusia pendusta
Manis senyumnya dilayang pada semesta
Dihujung alis mata ada air sejernih kaca
Lalu jatuh di lantai usia
Suara pendusta halus kedengaran
Di dahinya mengalir keringatan
Ditepis oleh jari hitam kerudutan
Cuma memerhati dengan siulan
Maka datang sosok dari ufuk selatan
Seakan mengajaknya pulang
Sudah tiada lagi pendusta tempat kau bermanja
Cuma dunia yang ada bencana
Sekujur tubuh tersalut kain putih
Wajahnya pendusta ada cahaya berseri
Mahukah kamu tahu siapa pendusta ini?
Dia pendusta adalah ibunya
Dan kau raja adalah anaknya..
Dustanya hanya pada anaknya...
No comments:
Post a Comment