Tuesday, 30 June 2015

Sesuatu Yang Indah


Gerimis jatuh memberi salam padaku yang merenung
Perahu masih berlayar di lautan
Sedang aku cuma nakhoda di kamar kecilku
Ombak ketawa berbahas gelombang dengan lautan
Ikan-ikan berlarian mencari perlindungan
Aku masih memandang di jendela kayu
Kenapa aku yang gemuruh 
Di antara dinding ada bisik nyaring
Tikus sedang bicara apa?
Tidak mengerti tapi kenapa aku yang khuatir?
Arhhhh... Kenapa aku harus memikirkan semua hal...
Aroma teh hijau mengundang seleraku untuk menjenguk...
Ku pandang ke kanan,di pohon ada dua merpati..sedang apa di sana?
Alangkah indahnya ciptaan Tuhan!!!
Walau berbeza kewujudannya tapi kasihnya tetap sama
Di dalam waktu apapun setiap sesuatu itulah yang terindah


Bagaimana Esok?

Bagaimana aku teruskan perjalanan hari esok
Sedang aku mati rasa memandang wajah dunia
Ketika kabus sdh mulai menebar ke tiap ruang 
Aku merasakan kelelahan yang parah
Untuk bangkit dari lelapnya tidur aku merasakan derita
Kaki melangkah perlahan hanya mengikut suara dari angin utara
Sayup irama hati berdendang gundah setiap malam
Siang aku ludah dunia yang selalu celaka
Meminta aku bersujud merayu pada nikmat yang sementara
Dan aku selalu jatuh...jatuh di pelukan dosa yang sia-sia
Tersungkur dalam darjat penghinaan
Itu mereka mata-mata yang selalu kejam mentertawa
Ada waktu aku balut wajah dan berlari jauh dari pandangan

Masih ku fikirkan bagaimana esok?
Ketika waktuku sudah kian menelan wajahku
Aku kutip setiap noda yang mencipta titk hitam dalam jiwa
Di atas tikar baldu ungu ku cium bumi yang tua
Aku menyapa Tuhan yang pernah suatu ketika ku lupakan
Saat titik-titik noda hitam masih menghuni jiwa...menenggelamkan akal dalam sedar
Aku merintih dalam syahdu tangisku
Airmataku tiada penjelasan...cuma ada ghairahnya penyesalan
Walau mereka tidak mendengar aku
Hari esok pasti kembali bertanya
Bagaimana seterusnya???
Dalam peritnya badai dunia yang menduga
Aku laluinya dengan cinta dari Tuhan
Kerana Dia(Allah SWT) selalu ada di sini...di dalam jiwa...walau kadang terlupakan...





Sunday, 21 June 2015

Di Hujung Jalan Ini

Di hujung jalan ini
Kita berjumpa sebelumnya dan berubah setelah terlewatkan badai halilintar Sudah berani menatap matahari yang akan menjenguk setiap pagi
Aku hidangkan senyuman pada tiap2 wajah yang berpaling
Namun tidak dapat aku baca maksud pandangan
Biarlah mata yang melirik...
Bibir yang bergerak...
Sudah berkurun masih juga mencela
Yang terjadi telah pun hilang jadi debu-debu berterbangan
Hingga burung pulang ke sarang
Masih ada suara sumbang di jalanan
Aku pasrah pada derita

Di hujung jalan ini
Tidak terhitung butiran kaca yang jatuh dari kelopak mata
Pada air yang mengalir,bawalah dukaku yang ternodai 
Moga saja nanti mimpi yang datang bangkit menjadi realiti
Masa lalu itu kunci kekuatan hati yang pada suatu ketika ia rapuh sdh kembali cekal berdikari
Aku mendongak memandang ke dada-dada langit
Kali ini aku bernafas yang paling dalam
Lebih menikmati udara dan matahari
Untuk esok yang menanti
Aku pasti akan lebih kuat menghadapi
Kerana-Mu ya Ilahi
Aku mengerti erti hidup yang hakiki

Solat Tarawih Pertama 2015

Alhamdulillah...hari tarawih pertama...walaupun sdh puasa yang ke-4...memang sangat2 berbeza sambut ramadhan di kampung sendiri dan diperantauan... Di akui lebih terasa meriahnya di kampung sndri berbanding tempat orang tapi apa yang sy rindui kadang2 cara kita membawa diri di tempat org...rindu juga masa2 hidup berdikari dulu...masak sendiri sahur sndri kadang buka puasa di ofis...seriously i miss my working life ... Rindu dengan kawan office...rindu suasana kerja...berat juga masa ambil keputusan tuk lepaskan kerja dan balik kampung...tapi memang dalam kehidupan ada benda yang kita kena sacrifice demi keluarga...mudah2an akan lebih baik di hadapannya... Jom dolat tarawih dulu ...



Friday, 19 June 2015

Dunia Sementara Akhirat Selamanya


Dunia Sementara Akhirat Selamanya | Puisi Keinsafan

Bismillahirohmannirohim...

Allah Swt menciptakan Dunia ini untuk kita Manusia.
Namun kita di Ciptakan oleh Allah bukanlah untuk Dunia ini

Allah Swt menciptakan kita adalah untuk kehidupan Akhirat yang Selama-lamanya
Ketetapan Allah bahwasanya Dunia ini hanyalah Sementara saja
Apa saja yang ada di dunia, siapa saja yang berada di Dunia hanya Sementara saja
Kaya di Dunia Kaya yang Sementara
Miskin di dunia miskin pun yang Sementara
Jadi Raja di Dunia raja yang Sementara
Jadi Rakyat pun Sementara saja

Sehat sementara
Sakit sementara
Tampan sementara
Cantik sementara
Hidup sementara
Bahkan Matahari yang kita lihat terbit di ufuk Timur setiap hari dan tengelam di ufuk Barat itupun Sementara saja
Suatu Hari nanti Pasti.. Pasti.. dan Pasti Allah akan hancurkan itu Matahari!

Sungguh Bodoh apabila kita mencintai sesuatu yang Sementara
Mencintai Dunia yang akan Allah hancurkan
Alihkanlah Cinta kepada kampung Akhirat 
Tempat kehidupan yang Abadi selama - lamanya

Kaya Selamanya dan tidak akan Miskin-Miskin lagi
Jadi Raja selama-lamanya yang tidak akan diganggu oleh demonstran
Cantik selama-lamanya yang tidak akan Tua-Tua lagi, bahkan Hidup di sana Selama-lamanya

Dikumpulkan seluruh Kenikmatan-Kenikmatan yang ada di seluruh Dunia kemudian di bandingkan dengan Kenikmatan yang Allah berikan kepada satu orang Ahli Surga itu seperti kita mencelupkan ujung jari telunjuk kita ke Samudera yang Luas dan lihatlah Satu Tetes Air yang menempel di Ujung jari kita itulah Kenikmatan Dunia.

Begitu juga seluruh penderitaan-penderitaan di Dunia dikumpulkan kemudian dibandingkan dengan satu ahli Neraka maka seluruh Penderitaan Dunia bagaikan satu biji Zarah saja.. tidak ada apa-apanya..

Masalah di Dunia bukanlah masalah yang Sesungguhnya, masalah kita nanti yang Sesungguhnya adalah di Akhirat.

Oleh: Derry Sulaiman | My Islam Media
Sumber: http://goo.gl/nuhal6


**semoga puisi ini boleh jadi inspirasi kepada pembaca semua...sesungguhnya dunia itu benar-benar sementara**


Pergimu

Berat mengubah sikap
Sebab demi Tuhan rasa ini masih sama
Memandang wajahmu aku tak sudi
Ohhh jangan sampai dia datang padaku menitiskan airmata
Mengertilah aku benci menangis
Mengertilah telah semampunya aku tak ingin melihatmu lagi
Sementara waktu telah mnyeretku jauh dr ragamu
Aku masih saja benci dengan aku yang masih saja berharap kembali ke detik2 itu...di pelukanmu
Betapa pesta yang sia2
Ria yang percuma
Pada tiap esok yang ku punya 
Hanya akan ada satu tanya
Kau di mana ... di mana
Sesungguhnya aku ingin sekali berkata iya
Namun tiada bintangmu datang kepadaku
Mungkin aku hanya terlalu sering befikir tentang suatu hari yang tidak akan pernah datang
Tidak seharusnya kita mensaatkan ini semua
Aku masih menyesali itu
Ada rasa rinduku pada aku yang dlu
Aku yang tak kenal kau
Sebab dari kehilanganmu aku menemukan persamaan antara udara dan butiran
Aku telah hancur
Tubuhku mengurus jiwaku mengurasku
Telah kujadikan kakiku seringan kapas
Supaya aku tidak dapat lagi memahami langkahku
Tetapi aku tidak dapat melambatkan dunia
Sekarang bantulah semua orang supaya menbenciku ..kau tidak sendiri
Aku telah menjadi orang lain
Aku yang dulu yang kau cinta itu sudah tiada 
Jurang telah memanggil seluruh aku yang tanpa kau

Thursday, 18 June 2015

Malam ini sekali lagi

 Dan malam ni sekali lagi
Tidak dapat melelapkan mata
Cuma merenung malam yang gelap
Tidak dapat aku hitung bintang yang begitu banyak di lautan langit
Sama fikiranku yang mencucuk minda 
Setiap satunya umpama batu berat yang menimpa
Dan aku lelah menanggung beratnya cubaan yg di berikan Tuhan
Derita yang terkunci dalam kaca hati 
Yang cuma terungkap dalam bahasa airmata
Mengalir ke muara dunia lalu hilang bersama debu
Sampai bila harus menelanjangkan akal pada masalah selalu tumbuh 
Hingga rasa menjadi lumpuh
Berharap nnt janji Ilahi akan mengubati
Cuma bertaut pada-Mu yang Agung
Merintih belum tentu ada yang melirik
Menangis belum tentu ada yang simpati
Bertahan lah di sana 
Nanti akan ada yang menjemput selesai waktu yang menjajah
Menghulur tangan memberi senyuman
Pasti nanti tidurmu tenang bersama alam


Monday, 15 June 2015

Dan Akhirnya Bagaimana

Dan akhirnya kita menyatakan
Pada waktu yang tidak di ketahui
Di kota metropolitan yang megah
Untuk pertemuan yang sekian kalinya
Kita terlihat beza walau masih sama 
Pada wajah...senyuman...dan rasa
Aku menatap lebih lama
Lebih dari biasanya
Dan seperti dulu..aku yang terpesona
Membisu saja tidak dapat membunuh debar yang selalu kencang 
Dan aku kaku di sudut hati pilu

Bulan sedang mentertawakan aku
Ketika airmata tidak mampu lagi bertahan di kelopaknya mata
Tanpa aku sedar aku pernah melukai
Dan aku akur harus merestui kehendak yang Agung
Pada pertemuan terakhir ini
Ku ukirkan senyuman
Walau pedang sedang mencipta luka yang dalam
Pasrah pada keadaan 
Melihatmu bahagia adalah hadiah
Walau tidak memiliki
Kita menciptakan kenangan yang abadi

Tidak terlihat jelas
Namun ku tahu kau ada
Meski tidak bersatu dalam dunia
Tetap berkongsi rasa selamanya
Berbahagialah yang derita
Kau pantas mendapatkannya
Hingga esok kembali
Akhirnya bertemu 
Pada waktu yang tidak diketahui
Dengan rasa yang belum tahu bagaimana

Suatu Waktu Yang Aku Tunggu

Sejenak nafas seakan tersekat
Debaran di dada semakin kencang berbicara
Tawar senyuman wajah hambar kembali meratah suasana
Hadir lagi menggoncang rasa mengundang gelisah
Dalam diam memerhati setiap pergerakan dalam sepi

Apakah masih seperti dulu 
Bila ku rebah
Kau datang lebih dekat
Mendakap aku lebih erat
Ketika waktu mengubah jalan kita
Kaku terpesona dalam kerancakan di atas puncak dunia
Matahari sudah mulai hilang
Senja datang mengusirnya pulang
Saat kita berdua masih berdiri merenung
Kasih tanpa penhujung

Ketika aku tahu kau mengekori
Jangan ada persoalan hati
Jangan ada membangkit mimpi2
Jangan ada bertanya mengapa tidak saling memiliki
Selamanya biar hati yang berbisik
Kita selalu sama dalam semua hal
Dan pasti nanti
Terjawab semua soalan yang tertangguh
Antara waktu dan usia
Kita pasti bersatu
Akhirnya di suatu waktu yang aku tunggu


Wednesday, 10 June 2015

Jalan Jalan Penganggur

Assalamualaikum dunia...lama tidak visit blog...otak jadi beku seketika...mahu menulis tapi idea tidak mahu datang..menjenguk tidak apa lagi mahu senyum 😏😏😏...

Sudah hampir 2 bulan di sabah tapi masih belum dapat kerja...nasib tidak selalu mesra...kadang menjauh dan terlalu jauh...😅😅...kah tiada sdh nasib di sabah...di kl juga yang selalu mesra datang tanpa dijemputpun...datang bukan sekali dua...datang bertubi2 panggilan kerja...dilemma juga antara keluarga dan kerjaya???

Sementara tunggu kerja ...jalan2 dulu pusing sabah....biarlah gambar yang cerita 😅😅😅

**
Biar saja gambar yang bicara
Tanpa kata tanpa penjelasan
Cukup mata yang memandang
Hati yang membaca
Tafsiran wajah perempuan yang kecundang
Pada dunia yang selalu mengkhianati
Perjuangan nasib dengan alam yg sdh kelam
Aku merentas sempadan kehidupan
Tanpa aku tahu apa yang menanti di hadapan
Aku tabahkan hati
Pada pelayaran perjuangan mencari senyuman 

























Saturday, 6 June 2015

I love my family

The best part in life is when family gathering and sharing the hapiness together...n on that particular time I realized that im not alone 😂😂

**👱🏽👸🏼👰🏼👮🏼🙋🏼 












Lapisan Rindu

  Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...