Monday, 20 April 2015

Lilin yang sudah padam

Selendang sutera jatuh saat angin menyapa salam
Rambut jatuh terurai melambai
Wajah indah di balik selendang
Menebar rasa dari hawa
Bersimpuh tertunduk resah
Menatap tanah merah
Tanpa di undang 
Airmata bertandang
Ingatan juga kembali datang
Memjemput bayang-bayang semalam
Yang sudah ditinggalkan
Tiada penyesalan
Tiada harapan
Tinggal kenangan yang kesiangan
Pada lilin yang sudah padam
Hanya kegelapan 
Saat siang dan malam tiada perbezaan
Kau ku lepaskan


Thursday, 16 April 2015

Lambaian Masa Lalu

Lambaian bayu semakin sayu
Merenung hutan yang semakin botak
Sama seperti rasaku yang semakin luluh
Sungai mengalir membawa setiap janji-janji busuk 
Jangan dipungut kata-kata
Sudah rapuh oleh waktu
Jangan lagi bertanya kenapa aku membisu
Kau sendiri tahu apa yg berlaku
Jangan kembali dan pergilah berlalu
Kerana kau cuma masa laluku


Monday, 13 April 2015

Kafilah Nurani

KAFILAH NURANI I

Sesal dan lelah
Memang milik manusia
Menang dan kalah
Kita terima dengan senyum yang lega
Derap yang mengalir di dasar sungai purba
Sebut saja airmata arwah
Meminum jangan setetes
Sebab dahaga bisa juga menggelapkan mata
Tenggaklah sepuas-puasnya
Sampai senyummu mawar
Dan matamu sinar yang pijar
Saat langit dan bumi bersatu dalam Sabda
Tibalah saatnya
Kau hunus badik cahaya dari sarung sejarah


*** puisi ini adalah karya D Zawawi Imron...kata-katanya bukan saja puitis tapi maksud dari puisi itu sendiri yang begitu dalam maknanya... Suka baca karyanya.. Tapi susah mahu dapatkan bukunya ... ^___~



Friday, 10 April 2015

Antara Nama dan Maruah

Jangan ditanya kenapa atau bagaimana
Pasti aku tutup mulut dari bicara
Aku ludah muka-muka celaka yang menggendong para penderhaka
Memancing perasaan dengan kata-kata manis pujangga
Pangeran cinta juga tertunduk malu
Kerana kata-katamu palsu berlagu
Satu langkah mendekat kau pasti ku bunuh
Wajah-wajah siluman datang berganti topeng menjelir lidah 
Tertawa jahanam berpaling durjana
Si petualang garuda sumatera selatan
Panji-panji kepalsuan dari ratu pembohongan
Nafsu sandaran bahana perasaan
Memuntahkan semua kebencian yang tertanam dalam
Yang kau tabur benih dari mulut-mulut puaka 
Jadi nanah membusuk
Tumbuh membangkit dan mendongak
Mengangkat pedang tajam untuk pembalasan perjuangan
Antara nama dan maruah
Kau ku dendam


Wednesday, 8 April 2015

Kawan

Warna jingga lampu neon di jalan
Membawaku masuk ke dalam kenangan
Dengan malam dan cahaya bulan
Unggun api di nyalakan mengusir kesejukan malam
Dengan gitar dan nyanyian
Kita dendangkan lagu pada unggas yang keriangan
Kita ciptakan cerita dan harapan permulaan

Unggun api masih nyala
Masih setia menghangatkan 
Kita yang sedang latihan persembahan malam perpisahan
Masih mewarnai malam dengan cahayanya
Kita hiburkan alam dengan lagu nyanyian kumpulan
Malam perkhemahan

Di sini kawan,
Angin malam datang dengan sapaan alam
Kita mulakan kisah perjalanan 
Tikar kita rumput yang luas yang kita kongsikan dengan ciptaan kecil Tuhan
Bantal kita kayu kering yang kita pungut dari hutan
Bumbung kita awan,bintang dan bulan yang tidak bergerak dan bersuara tapi menghiburkan
Mata juga tidak mahu terpejam
Menikmati acara dan mendengar cerita yang kita sampaikan pada bintang
Ceritaku bersatu dengan ceritamu
Berkongsi rasa yang sama
Saling bergantungan pada waktu yang memerlukan
Berpegangan tangan menangkis tomahan orang-orang tentang kita
Berlari bersama waktu mengejar cita-cita

Kawan,
Waktu bergerak vegitu cepat merampas semua cerita kita
Malam ini bulan, bintang dan alam saksi kisah perjalanan kita 
Janji yang kita tuliskan di dada-dada langit
Masih jelas walau tanpa warna
Aku merasakan dan kamu juga pasti
Walau cerita kita tidak seindah matahari terbit
Yang mendamaikan saat kita melihat keindahannya
Tidak secantik lukisan-lukisan para karyawan
Tidak juga semerdu suara-suara penyair  Eropah
Tapi bagiku
Kamulah anugerah yang terbaik dalam hidup
Dan bait-baih kasih persahabatan kita 
Seindah matahari yang terbenam
Yang kehadirannya sentiasa aku nantikan di setiap senjaku
Dan itu kamu kawan


Sunday, 5 April 2015

Nasib Dan Perjalanan

Nasib kita diciptakan tidak sama
Walaupun kita bernafas dengan udara yang sama
Air masih mengalir dari sungai ke muara
Tetap saja ada perbezaan pada lukisannya
Pada perjalanan kita 
Ada jalan lurus...
Ada yang berliku...
Ada yang kelaut...dan mendaki gunung-gunung kehidupan
Merintis embun-embun subuh
Meraih sisa-sisa keindahan senja
Kita lukiskan wajah dunia di kertas putih
Dengan tangan yang menari dengan warna pilihan hati
Dan akhirnya sebuah lukisan terlahir karya agung dari perasaan
Yang pada dasarnya hanya kertas putih
Itulah gambaran hidup kita manusia 
Jalan kita yang tidak sama
Pilihan kita juga berbeza
Tapi pada intinya kita mencari keredhaan yang sama
Keikhlasan yang sama
Kebahagiaan yang sama
Mencari cinta yang sama dalam  percarian syurga yang sama
Di sana ... Di jalan-Nya

99 Cahaya Di Langit Eropah

Filem ini aku bagi rating 10 out of 10... Bagi aku filem ini sangat sangat memberi inspirasi.. Bukan sebab aku terlalu obses dengan filem indonesia tapi kerana jalan ceritanya bagi aku begitu tulus ... My soul so easily went to this story ...begitu banyak pengajaran yang disampaikan melalui cerita ini... Bagaimana agama islam sebagai satu agama yang begitu indah yang merangkumi segala hal yang adakalanya tidak terungkap oleh kita ... Ada orang yang menganggap kalau islam itu "terrorist" atau pengganas tapi islam itu adalah kasih sayang... Melalui filem ini aku faham macamana menghadapi anggapan ini masyarakat lain tentang islam ... Betapa islam itu indah dari segala hal .. Hal kasih sayang dan hal-hal lainnya ... Bagaimana islam itu sangat menerapkan  nilai kasih sayang antara manusia walaupun berlainan kefahaman agama dan itulah agama islam yang indah... 

Hal lain yang menarik tentang filem ini kerana lokasi lakonannya di Eropah... semakin berkobar-kobar untuk aku menjejakkan kaki bernafas sehari di Eropah ... InshaAllah... Aku merancang Tuhan tentukan semuanya ... Tapi jujur aku kagum dengan keindahannya ... Apalagi ada unsur-unsur islamic dalam sejarahnya ... Selain itu , apa yang menarik tentang filem ini adalah barisan pelakonnya yang sangat sesuai watak... I dont know i just like the actor and actress ... They so talented for me ... And this movie just awesome ... It was great to watch this ...

 Okay untuk selanjutnya tonton saja filem ini .... Ayuh sama-sama melanjutkan perjalanan  mengungkap rahsia islam di negara Eropah ... 1000x nonton juga aku okay !!! ^___^






 

Saturday, 4 April 2015

Firasat

Firasat adalah bayang-bayang kenyataan
Datang dari cerita semalam
Dalam arah yang bertentangan
Meski kadang ia berbohong
Mereka tidak faham
Namun aku seakan mengerti isyaratnya
Walau bukan gambaran yang tepat
Ia datang sebagai petunjuk permulaan
Dan disampaikan dalam cara yang berbeza
Ada dalam setiap bentuk apapun
Dalam lukisan saja tersirat sejuta firasat yang mungkin tidak kita fahami
Tapi pelukisnya pasti mengerti
Alam juga bicara menyampaikan firasat
Dalam bahasa yang tidak kita ketahui
Kita bisa merasakannya dengan mata terpejam
Bahasa alam....lihat...dengar...rasakan
Firasat amaran dari alam
Menyampaikan pesanan dari Tuhan
Kepada kita yang hilang pedoman di tanah pinjaman
Membisikkan kata melalui hujan
Tangisan alam merayu dengan harapan
Kita kembali ke jalan yang terang
Bersama alam kita patuhi perintah Tuhan


Gerhana Bulan

Gerhana bulan datang dengan angin malam
Menyapu mutiara jernih membasuh wajah
Ku teguk kepahitan dari semua pandangan
Ku telan pedang bahasa yang di hunus pendeta tanpa tauliah
Darah mengalir tiada warna di sungai airmata
Aku hanyut di lautan emosi yang menggoncang perasaan
Akhirnya tenggelam ke dasar tiada harapan


Friday, 3 April 2015

Bunga

Rasa kopi buat aku ketagih setiap pagi
Hingga malam nanti juga aku mencari
Rasanya pahit tapi begitu mengasyikkan
Aromanya bersatu alunan muzik kitaro yang mendamaikan perasaan
Suara alam dalam bahasa gendang dan seruling tangan
Tidak perlu aku bicarakan
Mendengarkan sudah cukup buat aku puas
Walau kemarau kali ini lebih panjang
Perlahan aku menyentuh kelopak bunga kertas
Mahu aku petik selitkan di telinga seperti biasanya
Kali ini kau bebas…bunga…
Bunga… bertahanlah pada matahari yang lebih panjang
Tumbuhlah dengan lebih cantik…kembang dan mekarlah meraih kumbang
Meski taufan nasyak datang menyerang waktu
Bertahanlah denganku..aku akan selalu tersenyum
Adakah ini kopi terakhir aku teguk??
Tidak akan aku ajukan persoalan pada alam
Kerna aku tahu
Setiap pertanyaan pasti terjawab oleh waktu
Dan bunga kertas akan selalu berbunga di pusaraku

Thursday, 2 April 2015

Bapa

Nyamuk terbang hinggap di tangan
dengan buas menghisap darah manisku
mematikan lamunanku
Huh ~~~ (keluhan nafas yg panjang)
Perasaanku berlayar ke suatu masa lalu yg begitu aku rindukan
Rumah kayu atas bukit cat biru
Menggenggam nostalgia yang mahu sekali aku ulang
Pohon jambu batu di tepinya jamban buruk
Pernah mengoyak kulit kakiku kerana kenakalanku....
Kepala dan mataku dengan tajam memandang ke tanah
Warna wajah dari coklat bertukar kemerahan
Telingaku panas disiram bahasa dari hati yang baru memuntahkan bara api
Tubuhku jadi batu pepatung di tengahnya sawah padi
Tidak bergerak ... Kaki terkunci utk berlari...cuma berdiri di depan gergasi yang begitu kasih
Pada saat air liur tersembur dari bahasa 
Airmataku jatuh perlahan kemudian deras bagai hujan
Aku tidak punya keberanian menatap dua bola mata merah garang
Apalagi mengeluarkan bahasa pertahanan utk membela aku yang salah
Dan kali ini bgtu kecil diriku...layaknya berkawan dengan semut...
Dengan cepat aku berlutut memeluk kaki bapaku
Bahuku terhenjut mengikut rentak tangisku
Mohon tidak dileteri lagi
Semakin perlahan suaranya
Tangannya meraba perlahan rambutku 
Menarik aku bangun dan lantas melambung aku ke bahunya dan 
aku bertaut dengan gembira di rengek
Bapa...
Aku rindu waktu kecilku yg ku habiskan di bahumu
Yang menjadi mata-mata mama yg mengekor kemana saja bapa pergi
Aku rindu wajah bengis pada ketika rekod sekolahku muntah darah merah
Aku rindu meminta-minta yg pasti dengan berat kau sediakan dan sembunyikan keperitan hidup 
Tidak pernah sekalipun kau menidakkan kemahuan kami anak-anakmu
Aku rindu pada saat aku mencium tangan kasar usai solat bersama
Tidak bisa aku tuliskan setiap kerinduan yg betapa aku pendam
Setiap doa ada airmata yg aku kirimkan moga saja bisa menyampaikan rindu ku pada sosok tua sepi
Setiap langkah mendaki dunia pasti kata-katamu bapa yg selalu menjadi benteng pertahanan hati utk lebih kuat meski kadang aku lemah merayu 
Laut china selatan memisahkan jasad dua negeri yg merindu
Betapa rindu itu menggebu-gebu di segenap ruang biru
Bapa aku rindu


Wednesday, 1 April 2015

Jangan Minta Hidup Kembali

Dan kadang kita lupa bila sudah selesa dengan sesuatu yang sementara 
Kita dengan bangga berbicara tentang syurga dunia...
Sedang tidak satu amal pun kita lakukan
Hanya ada kata-kata tanpa tindakan
Tanpa percaya
Yang semuanya akan hilang pada waktu yg dimahukan sang Pencipta... Bila-bila saja...
Dan kita tidak pernah merasa cukup dengan setiap yg ada dalam ada...
Nafsu bermaharajalela memenuhi setiap ruang hati
Tidak lagi berfikir dengan akal
Tapi memilih perasaan dan emosi yg berhalusinasi

Bagaimana kita manusia nanti???
Neraka menjemput seakan gua yg mulutnya terbuka luas
Dan kita manusia seakan berlari ke satu tempat yang gelap...tanpa arah hnya sedikit hasutan syaitan
Kita hanyut ke lembah siksaan

Syurga yang menanti seakan taman-taman yang begitu banyak bunga-bunga mekar
Dengan warna warni yang begitu indah sekali
Tapi kita manusia seakan tidak melihat itu dan sengaja mengabaikan keindahannya dan arahan yang Maha Kuasa

Mengalir air dari puncak turun ke laut
Seakan airmata yg menangisi
Setiap langkah memilih syurga atau neraka
Kita bertemu juga akhirnya
Pada suatu saat yang pasti
Bila hati sudah mati
Janganlah lagi minta hidup kembali





Pertemuan ke Destinasi

Kisahku bukanlah seperti fantaghiro dan tarabas
Tidak juga sama dengan cerita cinta dan rangga
Bukan juga laila dan majnun
Apalagi cerita romeo and juliet
Cerita yang beza
Tapi pada dasar yg sama
....Cinta....Yang datang dalam dua jiwa yang berkongsi satu rasa yg sama

Kerana aku mahu
Utk yang ke sekian kalinya 
Kita bertemu lagi pada usia awal kedewasaan
Tapi anehnya perasaannya
Untuk setiap pertemuan seperti sama saat pertemuan pertama ketika awal remaja
Debarannya...gelisahnya...rasanya...dan sentuhannya juga sama...
Dari awalnya kita tidak menyatakan cinta
Tapi pada akhirnya juga tidak ada kata pisah
Mungkin kerana percaya dengan rasa
Buat kita sentiasa satu dalam 2 jiwa
Kemudian berpisah tanpa bicara

Pada pertemuan kali ini saja
Peluk aku lebih erat 
Dan aku akan lebih dekat
Kehangatan yang masih sama
Bagaimana aku lewati ruang 
Tanpa sesuatu yg akan mengingatkan
Mungkinkah semua akan mudah??
Untuk mengetepikan perasaan
Cinta yg tidak berpihak dengan kita
Tinggalkan rasa yg paling dalam
Dan aku akan baik saja seiring waktu
Bertautlah lebih kuat pada tempat kau berehat
Curahkan benih yang subur agar bunga yang tumbuh akan lebih indah dan segar
Sampai nanti aku berlalu dengan senyuman 
Antara kita cuma persinggahan sementara
Utk mencari destinasi yang tepat

Lapisan Rindu

  Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...