Tuesday, 11 August 2015

Nyiur Menyapa Matahari

Muncul mentari di balik bukit
Menjemput hari-hari yang tersisa
Kelopak mata masih bertaut
Berperang dengan mimpi yang bercerita
Bangkit lagi mengejar harapan yang tertinggal
Untuk sebuah senyuman
Di hamparkan tulang kerat mendaki dada langit
Melihat nyiur menyapa matahari
Sungguh tinggi menyentuh awan

Mahu ke puncak tidak dengan angan
Pasti nanti bahangnya kan membakar
Berharap hujan akan datang
Membawa kerahmatan untuk pendakian  perjuangan
Tegakkan dada dan tadahkanlah tangan
Curahkan semua kudrat dari Tuhan
Walau taufan menyerang
Bertahanlah pada nyiur
Yang sesekali merendah ke tanah
Untuk esok yang gemilang
Kau pasti mendapatkannya


Lukisan Cinta

Saat kabus tebal mulai hilang
Mentari kembali menjemput pagi
Hari kembali dengan cerita yang baru
Mawar mekar di hujung tangga
Aromanya menghantarku kepadamu
Alam maya ku temukan wajah itu
Tapi dia tidak sendirian
Yang derita sedang bahagia
Kertas usang menjadi lukisan indah
Bersama dua merpati yang berkasih
Dari mata ku temukan cinta
Yang tidak ku temui dulu

Waktu membawa kita ke destinasi yang tepat
Walau kita berlayar dengan nakhoda yang berbeza
Namun pelayaran kita masih belum berakhir
Masih luas lautan yang harus kita terokai
Masih banyak halangan yang mungkin kita tempuh

Pada cinta yang tidak ku miliki
Aku sedang bertarung dengan waktu
Kertas putih ini
Kujadikan perahu yg akan membawa semua tentangmu
Bertahanlah dalam pelayaran ini
Bertahanlah pada tempat kau berteduh
Pegang erat tangan yang sedang kau pimpin
Demi cinta yang kau agungkan


Wednesday, 5 August 2015

Bila Aku Jatuh...Dunia

Bila aku jatuh
Aku harap Tuhan berikan aku kematian
Agar aku tidak perlu menjawab segala persoalan
Tapi Tuhan tidak mendengarku
Dan biarkan aku jatuh lebih dalam
Jauh dari harapan

Bila aku menangis
Aku harap Tuhan hilangkan perasaanku
Agar aku tidak tahu apa itu sedih atau gembira
Setiap kali aku berharap pasti Tuhan balas aku dengan sakit yang lebih sakit rasanya
Perasaanku akan lebih merasa erti kesedihan 
Lebih sedih dari kematian

Aku merenung dunia dari suatu tempat 
Dunia tidak pernah berkata apa-apa
Dan tidak bisa berbuat apa-apa
Cuma bergerak dan berputar pada paksinya
Menurut perintah yang sdh di tentukan oleh Tuhan
Tapi aku selalu saja menyalahkan dunia
Dunia tidak pernah mengejekku..
Dunia tidak pernah melukaiku...
Dunia juga tidak pernah jahat denganku
Tapi mengapa aku selalu berkata bahawa 'dunia selalu kejam'

Bila aku jatuh...dunialah penyebabnya
Bila aku nangis...dunialah yang jahat
Bila aku gembira...dunialah yang berdusta
Bila aku mati...dunialah memberiku tempat persinggahan
Dan bila aku buka mata
Pada subuh yang kembali menyapa
Baru aku sedar
Yang kejam bukan dunia
Yang jahat bukan dunia
Tapi aku....aku yang lupa sujud pada Tuhan di dunia...

Kini aku mengerti
Mengapa Tuhan tidak berikan aku kematian
Tapi Dia berikan aku kesedihan
Kerana Tuhan mahu aku mengerti
Akan selalu ada  peluang dan kekuatan
Untuk aku bangkit dan berjuang
Di dunia dan di jalan-Mu Ya Rahman

Sunday, 2 August 2015

Ruang Hati

Dalam tubuhku ada darahmu mengalir
Yang nanti akan jadi benih
Dan tumbuh berbunga menjadi hiasan di rumah yang kita bina
Tapi aku masih keliru
Setiap tidurku...aku mengeluh tentang hidup
Setiap nafasku...aku bertanya tentang esok
Setiap kelip mataku...yang ku lihat hanya gelap
Dan setiap bangunku...yang ku rasa cuma debaran yang selalu kencang 
Harus bagaimana menanti esok dengan tenang?
Sedang dunia selalu garang menjemput
Setiap kali aku tersungkur...pasti aku renung langit yang luas..
Dan berkata 'kenapa selalu aku yang diduga'
Selalu dan selalu
Sampai akhirnya aku terlelap di lantai bumi 
Dan bila ku buka mata
Semuanya telah terlewati oleh waktu
Hingga bunga kembang mekar di ruang hati yg pilu


Lapisan Rindu

  Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...