Friday, 18 December 2015

Dendam Yang Luruh

Pada akhirnya kita ditemukan
Empat mata aku dan kau bertentangan
Luka semalam kembali berdarah
Melihatmu seakan ledakan amarah yang merebak
Bara bertaburan merubah suasana
Lantas diam dan menunduk
Bukan takut cuma memohon kekuatan
Genggam tanganku penuh dendam tersimpan
Semahunya aku ingin memujimu dengan sindiran
Seperti apa rasamu saat melihatku?
Karmamu jelas terlihat di depanku
Aku tidak mahu menghukum
Menambah bintik-bintik hitam
Terima kasih Tuhan atas nikmat yang tersirat
Dalam dugaan ada sejuta kemanisan
Kisah hitam berlalulah perlahan
Aku mencari keaman dan ketenangan
Luruhlah dendam kau ku maafkan

Monday, 7 December 2015

Hati Sanubari by Buya Hamka

Hati Sanubari

Biarkanlah saya menyebut apa yang terasa;
Kemudian tuan bebas memberi saya nama
dengan apa yang tuan sukai;
Saya adalah pemberi maaf,
dan perangai saya adalah mudah, tidak sulit.
Cuma rasa hati sanubari itu
tidaklah dapat saya menjualnya;
Katakanlah kepadaku, demi Tuhan.
Adakah rasa hati sanubari itu bisa dijual?

** sangat menggemari puisi2 seberang(indonesia)...puitis

Mari Bicara...Cinta

Mari bicara... cinta

duduk dan katalah ada apa di hatimu
aku tidak bisa mendengarnya...
bicaralah...ada apa di mataku
aku tidak dapat melihatnya
bicaralah semahumu...
aku menunggu sudah lama
aku tidak mengerti bahasa tubuhmu...
bicara segera..cinta
suatu waktu nanti
kita tidak mungkin dapat detik ini
jangan tunggu esok...esok mungkin akan pergi
jangan bilang nanti...nanti mungkin tiada lagi
jangan cuma diam dan memerhati.
bicaralah cinta
sebelum aku pergi..dan ini akan jadi memori
untuk kita tangisi
dan sesali nanti
kerana tiada bicara dari hati...





Lapisan Rindu

  Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...