Wednesday, 20 May 2015

Saat Yang Tepat

JPada siapa aku ku titipkan duka tiada noktah
Harapan cuma pada kata tanpa cerita
Bagaimana nanti akhirnya
Meratah daging walau membusuk 
Jangan cuma diam
Berkatalah walau ia melukakan
Dengarlah walau ia setajam pedang
Bunga yang layu jugakan tumbuh mengharum
Pelangikan datang menjemput hujan
Dan duka juga pasti hilang 
Bahagia nantikan datang sesuai waktu di janjikan Tuhan
Jangan kita hitung luka yang terpendam
Pandanglah bintang yg sentiasa terang
Yakinlah bahwa Tuhan janji-Nya adalah sebuah senyuman
Pada saat yang paling tepat


Ketenangan yang aku damba

Ku petik suara dari laungan angan
Walau tidak senada dengan irama harapan
Kata-katanya menjadi hirisan luka dengan tangisan
Pasrah pada ketentuan
Mencuba berlari dari kejauhan bayang-bayang
Tapi cuma bisa merangkak membawa haluan tiada tujuan
Sudah puas meratah nasib yang tiada senandung
Sudah lama berteman badai yang menghempas tiada kasihan
Mungkinkah kematian noktah kecurangan dunia
Mungkin juga masa yang akan menghentikan lakonan 
Mencuri setiap senyuman dari mereka yang terleka
Lirikan tajam merenung langkah yang perlahan
Bingung ke mana lagi jalan yang terang
Ya Tuhan....
Ku mohon
Berikan aku sedikit keceriaan 
Ketenangan yang sudah lama aku nantikan
Pada pagi...petang..siang dan malam
Aku menunggunya datang....


Kopi kehidupan

Aku hirup kopi yg masih panas
Harumannya berikan aku kesegaran
Untuk aku memulakan harian
Ku renung jendela kaca 
Cuaca juga begitu cerah
Mungkinkah hari akan bersahabat denganku?
Seperti kopi yang selalu beriku kecerian di setiap pagi
Burung bersiulan memberiku harapan
Bunga mawar kembang mekar menebar haruman
Memberiku senyuman
Walau aku selalu kecundang 
Selalu ditertawakan orang-orang
Nafasku cuma keluhan
Moga ada keajaiban yang akan datang
Untuk aku petik bintang
Bernyanyi dengan bulan
Kembali bernafas pada kehidupan
Dan mendaki puncak kejayaan
Dengan cinta dan petunjuk-Mu Tuhan







Lapisan Rindu

  Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...