Lapisan Rindu
Dari senyum dan mata
Suara dan sentuhan
Mengupas lapisan rindu
Satu satu satu
Berat Tuhan rasa ini
Dia dalam hati
Janji diketepi
Dalam angan ada kenangan
Simpan jadi hangat
Kau ada selamanya
Lapisan Rindu
Dari senyum dan mata
Suara dan sentuhan
Mengupas lapisan rindu
Satu satu satu
Berat Tuhan rasa ini
Dia dalam hati
Janji diketepi
Dalam angan ada kenangan
Simpan jadi hangat
Kau ada selamanya
Raga dan
jiwa …siapa yang dulu berdusta
Hati dan
rasa..siapa yang lebih dulu menjelma
Gila ya…
tidak ada logiknya
Bahagia dan
derita..tidak ada bezanya
Sama2
dirasakan
Gelap akan
meninggalkan kopi yg tidak lagi hangat
Apalagi
cinta…
Tinggal kenangan
Di gelap
malam
Ada dua yang
terang
Rokok yang
menyala dan sebutir bintang yg menyinar
Mendapatkan
keduanya itu mudah
Tinggal
tunggu senja datang dan bintang hadir
Nyalakan
sebatang rokok
Persoalannya…
Apakah ini
rokok yang semalam atau bintang yang sama menyinar semalam??
Pantaskah rindu ini diagungkan
Tanpa tahu pemiliknya
Bukan Cuma aku…. Itu pertanyaannya
Apa bisa seperti itu?
Tanya hatimu
Tanya rasamu
Tanyakan semuanya
Dimana aku diduniamu?
Sebelum aku agungkan rindu yang lainnya
Terlindung bulan dari titis hujan
Menyapa derita tanpa noktah
Air mata yang sentiasa menyantuni
Setiap salam dari kenangan
Membentuk awan hitam
Menyelimut bulan terang
Damailah malam ini
Bermadu bintang
Dan bulan tertutup awan
Semua jadi kelam
Kemudian ....
Hilang seperti debu abu2
Sebesar mana iman mu meruntuhkan tembok kejahilan akalmu
Sumpah aku sudah lupa rasa
Hangatnya sentuhan
Pantas tercatit menjadi buas catatan di kiri
Yang merubah kepompong menjadi rerama yg indah itu diri sendiri
Begitu juga dirimu
Masa tanpa noktah apalagi koma
Jika tidak detik ini
Pasti tidak keinginanmu terkalahkan nafsumu
Dunia menyanjung tawa
Hanya iman yg mampu menghentikan dosa
Aku antara syurga dan neraka
Lapisan Rindu Dari senyum dan mata Suara dan sentuhan Mengupas lapisan rindu Satu satu satu Berat Tuhan rasa ini Dia dalam hati Janji dike...